bagaimana seorang perupa menumpahkan segenap perasaan dalam keseharian, ada emosi, senang, sedih, tenang, relax, marah, senyum, geli, nyinyir, gundah dlsb dlsb, pasti yang kita dapat hanyalah bentuk visual yang tersuguhkan. Itu saja, tidak lebih, namun bisa dipastikan suguhan-suguhan tersebut mengandung makna, persepsi, interaksi yang ditangkap pemirsa
Perasaan apapun yang diterima penikmat seni, adalah pengejewantahan rasa luar dalam dari si perupa, lalu bagimana menghubungkan pesan dari si perupa terhadap para penikmat seni agar sampai kepada kondisi frekuensi yang ideal, bukan merupakan hal yang mudah tentunya.
Si perupa tetap berkarya dengan kemerdekaanya, lalu si penikmat diajak ke dalam dimensi yang dibuatnya, rasa luar dalam diajak berkomunikasi dalam hal ini. Jika terjadi dialog yang baik dan sempurna mungkin di situlah pesan perwujudan karya si perupa tersampaikan, jika tidak pun apa memang ada yang salah ?
Perasaan apapun yang diterima penikmat seni, adalah pengejewantahan rasa luar dalam dari si perupa, lalu bagimana menghubungkan pesan dari si perupa terhadap para penikmat seni agar sampai kepada kondisi frekuensi yang ideal, bukan merupakan hal yang mudah tentunya.
Si perupa tetap berkarya dengan kemerdekaanya, lalu si penikmat diajak ke dalam dimensi yang dibuatnya, rasa luar dalam diajak berkomunikasi dalam hal ini. Jika terjadi dialog yang baik dan sempurna mungkin di situlah pesan perwujudan karya si perupa tersampaikan, jika tidak pun apa memang ada yang salah ?
Pengumuman :::
PAMERAN LUKISAN JAWA TIMUR
BANG WETAN
SPIRIT OF INDONESIA
20-27 Mei 2007
Gedung Merah Putih-
Kompleks Balai Pemuda
Jl.Gubernur Suryo 1
Surabaya
baca selengkapnya
No comments:
Post a Comment